Hasil Dokumentasi Kunjungan dari Museum Zoologi, Kebun Raya Bogor
Foto di tempat kerangka Ikan Paus Biru Zoologi
Berikut hasil dokumentasi yang dapat kami ambil dari sekian banyaknya binatang-binatang yang diawetkan di Museum ini
Burung Hantu
Beberapa jenis burung hantu di Indonesia yang
besar dapat diperhatikan disini. Ketupa besar (Bubo sumatrana) merupakan
jenis yang terbesar tubuhnya agak jarang terdapat di Malaya, Sumatera,
Kalimantan, Jawa dan Bali. Ketupa (Bubo Ketupu)
lebih sering didapati, dan lebih luas penyebarannya, yaitu dari Indocina
sampai Kalimantan dan Jawa. Makanannya terutama ikan, tetapi gemar pula tikus
dan kalelawar. Sedang Serak Hutan (Stix
seluputo) biasa dinamakan pula kukuk beluk yang bersuara berat. Makanannya
seranggga, tikus dan lain-lain.
Burung Elang- Brahminy Kite
Haliastur indus intermeditus
Burung buas yang terkenal di Indonesia ini,
ialah burung elang yang suka memburu binatang yang agak besar, terdapat di
seluruh tanah perkebunan, sepanjang pantai laut dan pelabuhan-pelabuhan.
Terutama sekali mereka suka memakan bangkai bekas makanan binatang buas dan
kadang-kadang merekalah yang membantu sebagai penyebar penyakit hewan seperti
anthrax. Juga suka menangkap mangsanyya yang hidup (ikan, kepiting, serangga
dan kadal) kadang-kadang memburu kalelawar.
Burung ini mengeram selama bulan
Maret hingga Agustus; sarangnya yang berisi 2 sampai 3 telur terdapat di atas
pohon yang tinggi. Penyebarannya luas, dari India sampai kepulauan Salomom di
Pasifik
Kasuari-Casuarius spp.
Di Indonesia dikenal 3 jenis kasuari yaitu Casuarius benetti, C. casuarius dan C. Unappendicularis. Ketiganya terdapat
terutama terdapat terutama di Irian dan Australia bagian utara. C. Casuarius telah introduksi ke Seram.
Jenis-jenis Casuarius tidak dapat terbang kerena bulu sayapnya memendek menjadi
semacam kawat. Kakinya kuat dan tegap. Ketiga jarinya mengarah kedepan. Kakinya
yang kuat dan jarinya yang dilengkapi kuku yang tajam, selain untuk lari dan
berjalan jauh, digunakan pula untuk membela diri atau untuk melawan musuhnya.
Burung ini hidup berkelompok terdiri atas 5-6 ekor, makananya berupa
biji-bijian, pisang dan binatang kecil seperti serangga.
Sarangnya dibuat diantara semak
tersusun dari ranting daun dan serasah. Dalam musim berbiak dihasilkan 5-8
telur, setelah di erami 1-8 minggu telur akan menetas.
Mambruk- Goura victoria (1) dan Goura
coronata (2)
CROWNED
DOVES
Jenis-jenis
ini termsuk ke dalam suku yang samadengan merpati. Di dalam sku Columbidae,
mambruk merupakan yang terbesar. Hidupnya di hutan dataran rendah. Makananya
berupa biji-bijian dan bebuahan yang terdapat di tanah. Sering membentuk
kelompok kecil yang terdiri atas 2-7 ekor.
Sarangnya
sederhana, dibuat dari ranting di ats pohon. Dalam sarang in terdapat 1-2 butir
telur. Penyebarannya meliputi Irian dan pulau-pulau di sekitarnya.
Kuau – Argus’Pheasant
(Argusianus
argus)
Burung yang menyerupai merak ini
termasuk suku Phasianidae, bersama-sama dengan ayam. Hidupnya di hutan,
biasanya berpasangan yang jantan memilih dan membuat arena khususuntuk menari.
Dibuatnya arena dengan membersihkan sebidang tanah yang rata di hutan dari
serasah.
Setelah
kawin yang betina membuat sarang dari ranting dan daun. Satu kali musim
berkembang biak dihasilkan 2-3 butir telur. Pengeraman dilakukan oleh yang
betina. Telur akan menetas setelah dierami 25 hari.
Diperkirakan
terdapat 2 anak jenis, penyebaran kuau mencakup Kalimantan, Sumatra, Malaya dan
Thailand.
Kijang – Barking Deer
Muntiacus muntjak
Berbeda dengan rusa, jenis ini hidup
menyendiri atau berpasangan dihutan maupun
lapangan terbuka yang bersemak, di dataran rendah sampai di pegunungan.
Yang jantan bertanduk pendek bercabang satu dan gigi taring tumbuh agak
panjang. Anaknya satau atau dua ekor. Tersebar di India, Sri Langka s.d
Kalimantan dan Nusa Tenggara. Suaranya yang nyaring seperti gonggongan biasa
terdengar di petang hari atau menjelang pagi, sebagai tanda bahaya atau
panggilan.
Beruang – Malay Bear
Helarctos malayanus
Beruang ini tinggal dihutan lebat,
terdapat di Burma Utara, Malaya, Sumatra, dan Kalimantan. Meraka pandai sekali memanjat
pemakan buah-buahan dan umbut-umbut hutan. Gemar sekali akan madu dan uret
serangga yang selalu dicari dengan membelah batang kayu menggunakan kaki
depannya yang perkasa dan berkuku panjang serta tajam. Binatang ini (sangat)
galak, terutama yang betina apabila sedang beranak.
Sero
Aonyx Cinerea
(Oriental clawed otter)
Binatang ini termasuk kedalam family
Mustelidae yang lebih menyukai hidup di dekat sungai atau kolam, suka memangsa
ikan, kepiting dan kerang. Hidupnya berkelompok 4-6 ekor, walaupun kadang
kadang soliter (sendiri), penyebarannya mulai dari China Selatan, Burma,
Malaysia, dan di Indonesia terdapat di Sumatra, Kepulauan Riau, Jawa dan
Kalimantan.
Kucing Hutan/Blacan/MeongCangkok –
Leopard Cat
(Felis
bengalensis)
Kucing hutan ini berbeda dengan kucing piaraan yang diduga
berasal dari kuacing liar Afrika (Felis
Sylvestris). Biasa hidup dalam hutan dan berpotensi sebagai pemangsa satwa
liar kecil lainnya. Di kawasan pemukiman pinggir hutan, kucing ini pada malam hari sering mencuri ayam. Hidupnya
menyendiri, tetapi sekali-kali membentuk kelompok kecil yang terdiri dari induk
dan anak-anaknya, seperti terlihat pada contoh vitrin ini. Anakan kucing hutan
yang dipelihara tampak lucu seperti anak kucing piara pada umumnya, tetapi
setelah tumbuh menjadi dewasa, akan segera berubah sifat menjadi garang dan
melejit lari menjadi liar dan tidak akan kembali lagi.
Macan Dahan – Clouded Leopard
Neofelis nebulosa diardi cuv.
Macan dahan adalah sangat jarang
dijumpai orang karena tinggalnya selalu didalam hutan dan diatas pohon saja.
Mangsanya terdiri dari monyet-monyer dan lain-lain binatang menyusui dan juga
unggas. Terdapat di Thailand, Malaya, Sumatra dan Kalimantan, juga di Nepal,
Birma, India Utara dan Cina Selatan. Binatang ini dilindungi oleh
Undang-Undang.Neofelis nebulosa diardi cuv.
Rangkong Dan Julang
Rangkong-Buceros
rhinoceros dan julang Aceros undulatus (Rhyticeros) ialah dua jenis burung
yang mudah di kenal di hutan-hutan Malaysia dan Indonesia nagian barat, dari
daratan rendah sampai ketinggian 1200 m di perukaan laut. Paruhnya yang besar
dan kadang-kadang bertanduk atau bergerigi mencirikan jenis-jenis tersebut dan
kerabatnya. Burung ini hidup dari buah-buahan hutan, terutama dari jenis-jenis
Ficus dan palem. Kadang-kadang rangkong dan julagn makan juga serangga, tikus
kecil,bengkarung,burung kecil lain, kelelawar serta mamaliakecil lainnya.
Burung-burung ini menyukai tinggal
di atas pohon yang tinggi, membentuk kelompok 3-5 ekor, terutama pada
masaberkelamin berpasangan. Sesudah bertelur, yang betina mengurung diri dalam
lubang pohon untuk mengeram. Lubagn ini ditutup dengan kootorannya sendiri dari
dalam. Dari luar yang jantan membubuhkan tanah liat. Masa mengeram 4 minggu,
tetapi induk dan anak tetap tinggal didalam sarang bahkan sampai 4 ½ bulan.
Jika anaknua sudah agak besar, induk meninggakan luban. Pemberian makan kepada
anaknya dilakukan dari luar, sampai anaknya dapat terbang