Kamis, 25 April 2013

Manusia dan Pandangan Hidup

Pengertian Pandangan hidup



     Manusia hidup didunia ini memiliki pandangan hidup masing masing, Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.


     Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandangan hidup itu disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsure unsur yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. CIta-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.
Cita-cita
    Cita cita disebut juga dengan keiginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan dating. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain : cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan dating sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkan seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3 faktor; pertama factor manusia yang memiliki cita-cita, kedua kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya dan ketiga seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.


Kebajikan
     Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Sebagai mahluk pribadi, manuda dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakin untuk diri sendiri.
Suara hati selalu memilik yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat dan bertindak menurut suara hati, maka tindakan itu adalah baik. Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus dinilai dan diukur menurut suatu atau pendapat umum. Jadi kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda.


Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah: factor pembawaan, factor lingkungan dan pengalaman.
Usaha/perjuangan
         Usaha /perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya,


Keyakinan/kepercayaan.
      Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :
• Aliran naturalisme; hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada.
• Aliran intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikiran (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal (berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah (bodoh).


• Aliran gabungan
     Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani).


     Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme.
Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.


Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik :
1. mengenal
2. mengerti
3. menghayati
4. meyakini
5. mengabdi
6. mengamankan

Kamis, 18 April 2013

MANUSIA DAN KEADILAN





A.  KEADILAN
Menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan yang dimaksud yaitu sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang banyak atau sedikit. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan maka masing-masing harus mendapatkan benda atau hasil yang sama.
Menurut pendapat yang lebih umum lagi dikatakan bahwa keadilan itu yaitu pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Bisa juga disebut keadilan itu keadaan bila setiap orang mendapat haknya dan mendapat yang sama dari kekayaan bersama.


B.   KEADILAN SOSIAL
Seperti pancasila yang bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakanIndonesiayang adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.


C.   MACAM-MACAM KEADILAN
  1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan
yang menurut sifat dasamya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal. Keadilan timbul karna penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-hagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.
  1. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi. yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp. 100.000.- maka Budi harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama justru hal tersebut tidak adil.
  1. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam rnasyarakat Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.


D.   KEJUJURAN
Jujur atau Kejujuran yaitu apa yang dikatakan oleh seseorang sesuai dengan hati nuraninya atau sesuai dengan kenyataan yang ada, bisa juga kenyataan yang benar-benar ada terjadi tidak direkayasa. Jujur juga bisa dikatakan seseorang yang bersih hatinya dari perbuatan yang melanggar  agama dan hukum. Kejujuran akan mewujudkan keadilan sedangkan keadilan akan dapat menuntun pada kemuliaan yang abadi. Sikap yang jujur akan memberikan dan ketentraman pada hai seseorang yang telah jujur.
Barang siapa yang berkata dengan jujur sesuai dengan kenyataan artinya orang tersebut telah berbuat yang benar. Oreng yang tidak dapat dipercaya tutur katanya atau tidak bisa menepati janjinya maka orang tersebut termasuk kedalam orang yang munafik sehingga tidak menerima belas kasihan Tuhan. Kejujuran dapat dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi. Adapun kesadaran moral adalah kesadaran  tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik dan buruk. Dari situ manusia dihadapkan antara yang halal dan yang haram, yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dalam kehidupan sehari-hari jujur dan tidak jujur adalah merupakan bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri.


E.    KECURANGAN
Curang atau kecurangan dapat dikatakan dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, sama seperti licik meskipun tidak serupa benar. Kecurangan sebagai lawan dari kejujuran.
Curang atau kecurangan adalah apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya, atau sudah berniat ingin melakukan kecurangan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan yang lebih atau besar. Yang dimaksud dengan keuntungan yaitu berupa materi. Mereka yang berbuat curang menganggap akan mendatangkan kesenangan untuknya meskipun orang lain akan menderita karenanya sikap curangnya itu.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, dan ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan maksud dan tujuan agar dianggap orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila disekelilingnya hidup menderita. Dalam agamapun  tidak dibenarkan apabila orang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, atau mengumpulkan harta dengan cara yang curang atau licik. Hal seperti ini dalam istilah agama tidak diridhoi oleh Tuhan. Berbagai macam sebab orang yang melakukan curang atau kecurangan. Ada 4 aspek yaitu:
  1. Aspek Ekonomi,
  2. Aspek Kebudayaan,
  3. Aspek Peradaban, dan
  4. Aspek Teknik.
Apabila ke-4 aspek tersebut dilaksanakan secara wajar maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral dan norma-norma hukum. Namun apabila manusia dalam hatinya telah ada jiwa yang tamak, iri, dengki maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma agama dan norma hukum maka terjadilah curang atau kecurangan.


F.   PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama  baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik yaitu nama yang tidak tercela atau buruk. Seseorang akan menjaga dengan sangat hati-hati agar namanya tetap baik.
Ada peribahasa berbunyi “daripada berpulih mata lebih baik berpulih tulang” artinya itu adalah orang lebih baik mati daripada harus malu. Betapa sangat besar nilai nama baik itu sehingga nyawapun menjadi taruhannya. Penjagaan nama baik  erat sekali hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan seseorang. Yang dimaksud perbuatan atau tingkah laku disini adalah cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin, cara menghadapi orang, perbuatan yang dihalalkan agama, dan lain-lain. Pada dasarnya pemulihan  nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan moral dan akhlaknya.


G.    PEMBALASAN
Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi dapat berupa juga perbuatan yang sama,perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan dikarenakan oloh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat pula, sebaliknya pergaulan yang penuh dengan kecurangan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral atau sikap yang baik.

Opini:
Kehidupan manusia tidak terlepas dari keadilan. Dengan adanya keadilan, maka kehidupan ini menjadi lebih seimbang.

Kamis, 11 April 2013

Manusia dan Penderitaan


Manusia Dan Penderitaan


A.        Pengertian Penderitaan

       Apa itu pederitaan? Menurut KBBI penderitaan itu adalah keadaan yang menyedihkan yang harus ditanggung seseorang, biasanya penderitaan itu ada beberapa bagian yaitu berat maupun ringan, tetapi sesungguhnya penderitaan itu umumnya semua adalah ringan jika kita selalu berpegang kepadanya, dan percaya kalau semuanya itu ada jalan keluar. Yang mengalami penderitaan itu disebut dengan penderita, biasanya jika sipenderita itu mengalami penderitaan maka dia akan menahan semua segala beban yang dia alami.
      Setiap manusia pasti pernah mengalami yang namanya penderitaan, jadi tidak salah jika seorang mengalami masa masa terpuruk, stress dan lain sebagainya. Salah satu contoh penderitaan dalam kehidupan sehari hari adalah seorang anak yang mengalami ketakutan.
     Dalam Alkitab maupun kitab-kitab lain banyak dibicarakan tentang penderitaan dan teguran agar kita semakin kuat dalam menghadapi penderitaan itu. Tuhan itu adil, dan tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita jadi intinya penderitaan itu semua terasa ringan jika kita percaya semuanya tidak monoton.

B.        Siksaan

Siksaan itu berarti penderitaan sebagai hukuman atau perlakuaan sewenag wenangnya yang dilakukan seseorang kepada orang lain baik secara fisik maupun psikis. Contoh dari siksaan psikis adalah
1.       Kebimbangan
Setiap orang pasti sering mengalami kebimbangan, tak adapun dimuka bumi in yang tidak pernah mengalami yang namanya kebimbangan , contohnya dalam mengambil keputusan seseorang pasti akan tersiksa dalam mengambil keputusan yang sangat berat, apalagi keputusan tersebut menyangkut masa depan, bahkan kematian. Contohnya seorang anak yang setelah lulus SMA yang bingung dalam mengambil keputusan melanjut kejenjang yang lebih tinggi atau jadi pengangguran dan kerja dalam masa muda, hal ini juga saya alami dalam kehidupan saya.
2.       Kesepian
Kesepian disini bukan diartikan seseorang yang tinggal dihutan maupun tinggal ditempat yang tidak ada penghuninya tetapi seseorang yang mengalami kesepian didalam keramaian, sebaiknya kesepian harus segera diatasi agar kita tidak mengalami penderitaan batin dan biasanya kita membutuhkan sesesorang yang dapat diajak berkomunikasi dan menghayati kesepian yang kita alami.
3.       Ketakutan
Ketakutan adalah sifat yang umum dimiliki seseorang tetepi jika rasa takut itu berlebihan itu bisa menyiksa batin orang tersebut dan bisasanya tekut yang berlebihan itu disebut dengan Phobia. Seseorang bisa saja phobia terhadap ular, boneka, bunga dan lain sebagainya.
 phobia dapat disebabkan oleh beberapa hal, contohnya adalah sebagai berikut
-         Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah takut terhadap ruangan tertutup, Agoraphobia sebaliknya yaitu ketakutan berada ditempat terbuka
-         Gemang
Ketakutan bila seorang di tempat tinggi
-         Kegelapan
Ketakutan bila seseorang yang takut dalam tempat yang gelap
-         Kesakitan dan Kegagalan
Seseorang yang takut karena sakit yang dialami dan seseorang yang takut jika yang dilakukan akan gagal.

C.      Kekalutan mental
Kekalutan mental adalah penderitaan batin atau kekalutan mental adalah gangguan psiki seseorang kana tidak mampu menghadapi masalah yang harus diatasi sehingga ia bertindak laku secara kurang aja
1. Gejala-gejala Kekalutan mental adalah
      . sering mengalami pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
      . kelihatan dari jiwanya sering mengalami Cemas, ketakutan, patah hati mudah marah dan cemburu
2. Tahap-Tahap gangguan kejiwaan
      . kelihatan gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmani maupun rohani
      . mempertahankan diri dengan cara negative
3. Sebab Timbulnya kekalutan Mental.
       . kepribadian yang lemah
       . tejadi konflik sosial budaya
       . cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial atau overacting

D.   Penderitaan Dan Perjuangan

     Penderitaan pasti dialami setiap orang dan penderitaan itu adalah suatu kejadian yang harus kita alami dan semua itu tergantung kepada kita masing masing bagaimana cara mengatasi penderitaan tersebut. Sudah menjadi konsekwensi smanusia ntuk hidup dan mengalami penderitaan, dan manusia dilahirkan bukan

     untuk bahagia saja tetapi juga mengalami yang namanya penderitaan. Pasti setiap orang berjuang dalam mengatasi penderitaan tersebut dan itu dia kita harus berjuang dan tidak membiarkannya dan juga berdoa kepadanya.

E.       Penderitaan, Media masa dan Seniman

     Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagiannya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Beberapa sebab lain yang menimbulkan manusia ialah kecelakaan, bencana alam dan lainnya. Contoh jatuhnya pesawat sukhoi di gunung salak bogor, tsunami di aceh, dan gempa bumi di jogjakarta.
     Media massa adalah alat komunikasi yang paling tepat untuk memberitahu kepada masyarakat tentang bencana atau penderitaan diseluruh kota yang diliput.

F.       Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya

Berikut akan disebutkan penderitaan dan penyebabnya
 -         Penderitaan yang terjadi karena perbuatan manusia
Biasanya ini terjadi akibat perbuatan yang buruk  dilakukan kepada orang lain, tetapi nasib ini bisa diperbaiki agar mrnjadi baik jadi manusia lah yang bisa memperbaiki dan nasib buruk itu manusia penyebabnya
1. Orang tua yang tega membunuh anaknya sendiri karena faktor keuangan, ketidak sempurnaan fisik anak dan lain sebagainya.
2. Akibat bencana alam banyak manusia yang mengalami gangguan kesehatan dan ada pula yang meninggal dunia karena bencana tersebut.
3. Penganiayaan terhadap pembantu sendiri dikarenakan kerja yang kurang memuaskan.

-         Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan Tuhan
Penderitaan juga dapat terjadi karena penyakit, siksaan / azab Tuhan. Kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini antara lain :
1. Lahirnya seorang bayi tanpa tangan dan kaki bahkan ada yang lahir kembar hanya memiliki satu organ jantung dan ada pula yang tidak bisa melihat.
2. Seorang ibu yang berjuang hidup dengan kecacatan fisik demi membiayai hidup anak-anaknya.
3. Anak jalanan yang disiksa oleh petugas satpol pp hingga mengalami kematian.


G.Pengaruh Penderitaan

     Pengaruh dari pendeeritaan itu mungkin akan dialami seseorang baik itu positif maupun negatif, contoh sikap negatif contohnya adalah penyesalan karena tidak bahagian, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
     Berpikir positif dan bertindak positif adalh hal optimis untuk mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup ini bukan sebuah penderitaan melainkan perjuangan untuk membebaskan dari penderitaan. Biasanya orang yang bersikap positif kreatid dan tidak mudah menyerah.
     Jadi jika sikap positif dikomunikasikan dengan sikap positid oleh para seniman kepada para pembaca dsb maka meraka akan memberikan penilaiannya. Penilaian iru dapat berupa kemauan untuk mengadakn perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan memperbaiki keadaan. keadaan yang sudah tidak sesuai diganti dengan keadaan yang sesuai. Yang berupa hambatan disingkirkan.